Demam batu akik tengah menempa nyaris di semua penjuru Indonesia. Beberapa ribu orang berburu sampai pelosok rimba untuk memperoleh akik dalam kwalitas super.
Umum bak memperoleh kesempatan pendapatan baru. Bahkan juga, sebagian diantara warga yang pada awal mulanya berprofesi juga sebagai petani, atau penambang tradisional, turut berpindah profesi jadi pemburu batu akik. (Baca : Hamparan Batu Giok Seluas Satu Km. Diketemukan di Kalsel)
Kencangnya putaran duit dari usaha batu akik memanglah tidak terbendung. Sebagian pelakunya, bahkan juga kaya mendadak cuma dengan bermodal batu serta alat asah.
Di Sumatera Barat umpamanya, transaksi usaha akik disini, bahkan juga terdaftar sampai Rp20 miliar per bln.. Nilai itu, bahkan juga belum termasuk juga jual beli batu mentah yang belum di proses. (Baca : Transaksi Akik di Sumatera Barat Raih Rp20 Miliar/Bln.)
" Tingginya rotasi transaksi batu akik di pengaruhi oleh nilai suatu batu, ditambah jumlah pengasah batu di Sumbar yang meraih 10 ribu orang, " tutur Dewan Presidium Akiak Stone Indonesia Community, Anton Permana.
Angka ini, terang belum mewakili keseluruhnya usaha batu akik yang tengah menggeliat di nyaris semua pelosok Indonesia. Dapat dipikirkan, apabila di satu propinsi saja menembus angka Rp20 miliar per bln., tak tutup kemungkinan di daerah lain angkanya dapat sama, maupun semakin besar.
Terang ini sangatlah mengundang selera serta menjanjikan untuk kesempatan alternatif baru untuk ekonomi rakyat. Siapa juga juga bakal tergerak untuk mencicipi usaha ini.
0 Response to "Batu Akik, Prospek Ekonomi atau Ancaman Baru?"